ROMA 14:1-12

Salah satu persoalan serius dalam Kekristenan hari-hari ini adalah, orang-orang yang selalu merasa dirinya benar serta suka menghakimi orang lain, hal ini disebabkan karena tidak memahami Firman Tuhan dengan benar. Oleh karena merasa diri benar, ketika melihat orang lain yang berbeda dengan dirinya dianggap salah. Jadi, tidaklah mengherankan jika ada orang yang telah bertobat tapi hidupnya tidak jadi berkat..., bahkan sebaliknya sering jadi sandungan dan momok yang menakutkan karena menjadikan dirinya hakim atas orang lain. Setiap orang dikritiknya, disalahkannya, dan dianggap keliru lalu diancam dengan berkata; "kalau tidak berubah..., akan dihukum/dikutuk Tuhan". 

date Jumat, 26 November 2010

Roma 12:9-21

Di dunia ini banyak orang yang hidup dalam kepura-puraan. Ada orang kaya pura-pura miskin, sebaliknya yang miskin pura-pura kaya, ada pula yang pura-pura setia, pura-pura mengasihi, bahkan tidak sedikit pasangan suami-istri hidup dalam kepura-puraan, dan masih banyak lagi bentuk kepalsuan lainnya. Sebagai orang percaya kita tidak boleh hidup dalam kepura-puraan, namun hiduplah apa-adanya, artinya jika "Ya" katakanlah "Ya", dan jika "Tidak" katakan juga "Tidak", selain dari itu adalah kepalsuan dan itu semua mempakan dosa. Satu hal yang paling dibenci Yesus adalah masalah kemunafikan, bahkan berkali-kali Yesus menegaskan; "Celakalah hai kamu orang-orang yang munafik" (bnd. Mat. 23: 13-29). Jadi, sebagai orang percaya adalah hal yang dibenci Tuhan jika kita hidup dalam kepura-puraan.

date

EFESUS 3:1-13

Di dalam ayat bacaan ini dapat kita jumpai bahwa Paulus bukan saja kuat dalam menghadapi tantang tetapi juga dapat menguatkan orang lain di teng; tantangan yang ia hadapi. Hal ini sangat menarik, sebab tidak sedikit orang berkata: "bagaimana mungkin aku dapat menguatkan dan menghibur orang lain sementara aku sendiri sedang dalam masalah besar dan dalam pergumulan berat", tapi Paulus tidaklah demikian, justru ditengah tantangan yang besar, namun ia tetap dapat memberikan kekuatan, penghiburan, dan menjadi berkat buat orang lain.
Justru karena Paulus memberikan penghiburan, dan nasehat-nasehat yang menguatkan iman, menjadikan ia semakin kuat menghadapi tantangan dan bahkan dapat mengalami mujizat-mujizat Tuhan, demikian jugalah hendaknya dengan kita, ketika kita menghibur orang lain kita sendiri akan terhibur, ketika kita mendoakan orang lain kita sendiri akan mengalami mujizat Tuhan, karena Alkitab mencatat; Firman itu seperti pedang bermata dua, ia akan memberkati mereka yang mendengarnya dan juga yang memberitakannya. Paulus sadar bahwa ada tugas penyelenggaraan kasih karunia Allah yang dipercayakan bagi setiap orang percaya (ayat 2).

date Kamis, 25 November 2010

Yakobus 2:14-26; Roma 1:17

Memasuki tahun Baru dengan iman. Jika kita bicara tentang iman berarti kita percaya bahwa Allah mencukupi segala keperluan kita. Bagi seorang beriman tahun ini adalah tahun berkat, tahun kemenangan, dan tahun mujizat Tuhan walaupun kondisi dunia semakin hari semakin memprihatinkan, itu semua tidak jadi persoalan karena Alkitab mencatat, "orang benar akan hidup oleh iman", selama kita berjalan dengan iman maka kita akan melihat dan mengalami mujizat-mujizat yang dikerjakan Tuhan.
Berjalan dengan iman berbeda dengan seorang yang berhalusnasi atau berkhayal, karena iman menggunakan pikiran. Jadi orang beriman adalah seorang yang berjuang dengan menggunakan akal budi yang ditaklukanoleh imannya, sehingga dapat berjalan dalam kendali Firman Tuhan.

date Senin, 15 November 2010

2 Tawarikh 7 : 11 - 22

Dalam 2 Tawarikh Yesus digambarkan sebagai yang membangun Bait Allah. Bicara tentang Bait Allah, sekarang ini di Israel sudah tidak ada lagi. Orang Yahudi percaya hanya ada satu Bait Allah yaitu yang pernah dua kali didirikan di atas bukit Moria, tetapi sekarang sudah dihancurkan. Yang ada saat ini hanya sinagoga-sinagoga sebagai tempat pertemuan ibadah Orang Yahudi.
Jika Alkitab bicara tentang Bait Allah, Yesus berkata: "Rombaklah Bait Allah ini dan Aku akan membangunnya dalam waktu tiga hari", dengan lain kata Yesus hendak menegaskan bahwa Bait Allah ini akan hancur namun la akan membangunkan Bait Allah yang ketiga, yang dimaksud adalah gereja-Nya atau persekutuan orang-orang percaya. Yesus berkata kepada Petrus: "dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya", jadi jika bicara tentang Bait Allah dalam kekristenan artinya bicara tentang gereja Tuhan.

date Minggu, 07 November 2010