Maleakhi 1:2-5; 3:13-18

Dalam kitab ini Yesus menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang berdialog, atau Tuhan yang berkenan berkomunikasi dengan kita umat-Nya. Maleakhi merupakan seorang nabi yang sangat unik, dikatakan unik karena dia adalah seorang nabi yang sulit sekali dipahami tentang asal-usulnya, sebab dalam kitab ini sama sekali tidak dijelaskan tentang latar belakang dirinya, dan tentang kondisi politik dizamannya.
Dari isi pemberitaan dalam kitab ini, dengan jelas dapat kita ketahui betapa besarnya cintanya kepada umat dan "cintanya" kepada ibadah. Nama Maleakhi berarti, "Utusan-Ku'. Dari bahasa yang dipakainya, dan dari nubuatan-nubuatan dalam kitab ini dapat diperkirakan nabi Maleakhi melayani kurang lebih pada tahun 450 sebelum Masehi, yaitu kira-kira sezaman dengan Ezra, Nehemia, Hagai dan Zakharia melayani.

date Minggu, 30 Januari 2011

Efesus 6:1-9

Bahagia tidaknya hidup kita tidak tergantung pada orang lain, juga tidak tergantung pada uang atau banyak sedikitnya harta yang kita miliki, tetapi tergantung pada diri kita sendiri. Kekayaan yang dimiliki belumlah jaminan mntuk kita hidup berbahagia, karena ternyata ada orang yang kaya raya namun hidup tidak bahagia, tetapi sebaliknya ada yang miskin namun hidup bahagia. Hal ini berarti hendak mengajarkan kepada kita, bahagia tidaknya kita bukan tergantung pada orang lain, juga bukanlah tergantung oleh keadaan tetapi pada diri kita sendiri. Jadi, berarti kalau kita hidup susah itu karena kita sendiri atau karena keputusan yang keliru yang kita ambil.
Di dalam ayat-ayat bacaan ini dijelaskan bahwa seorang anak harus taat dan menghormati orang tuanya. Artinya sebelum menikah ia harus taat, tunduk kepada orang tuanya, dan setelah menikah selain memiliki orang tua kandung ia juga memiliki mertua, dan kedua-duanya wajib ia hormati.

date

Efesus 6:10-24

Bicara tentang "bertahan sampai akhir" itu merupakan hal penting di dalam kekristenan kita. Karena mahkota yang disediakan Allah hanya dapat diraih oleh orang-orang yang mampu bertahan sampai akhir. Contoh, seorang olah ragawan, akan berhasil meraih juara setelah ia mampu mengalahkan semua musuhnya, artinya selama di dalam perjuangan ia selalu meraih kemenangan bahkan sampai pada akhirnya.
Tetapi sadarkah kita, seringkali kita belum menyelesaikan pertandingan sampai akhir namun sudah menuntut mahkota, atau menuntut berkat-berkat Tuhan. Inilah yang sering jadi persoalan di dalam hidup kita, ketika sedang dalam masalah memang kita berdoa namun belum waktunya untuk Tuhan menyatakan mujizat pertolongan-Nya, kita mulai mengeluh dan bersungut-sungut serta menuntut agar Tuhan segera mengerjakan mujizat-Nya. Tidak jarang ketika semuanya belum terjadi kita jadi putus asa lalu menyerah. Tetapi Tuhan berfirman, "anak-Ku pertandinganmu belum selesai", dan mahkota itu akan kita raih setelah kita selesai bertanding.

date Rabu, 19 Januari 2011

Matius 5:43-48

Kualitas hidup orang benar berbeda dengan kualitas hidup orang-orang dunia. Kalau orang dunia membenci musuh-musuh mereka, namun orang percaya harus mengasihi, mengampuni, dan berdoa untuk orang-orang yang telah menganiaya mereka. Jadi, antara orang Kristen dengan orang-orang dunia dari ajarannya saja sudah kelihatan sangat berbeda kualitasnya. Hidup Kristen tidak mengenal istilah membalas kejahatan dengan yang jahat, tidak mengenal istilah gigi ganti gigi, mata ganti mata, tapi balaslah kejahatan dengan kebaikan, dan dikatakan: 'karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di Sorga'. Hidup mengasihi baik sesama dan bahkan terhadap orang yang menganiaya kita, akan membuat kita dapat hidup dalam damai sejahtera dan melimpah-limpah dengan sukacita, sebaliknya seorang yang hidup dalam kebencian dan hatinya penuh dengan kejahatan, tidak pernah merasa tenang, tenteram dan damai dalam hidupnya, hatinya selalu gundah gulana.

date Minggu, 16 Januari 2011

Yakobus 2:14-26; Roma l:17

Memasuki tahun baru dengan iman. Jika kita bicara tentang iman berarti kita percaya bahwa Allah mencukupi segala keperluan kita. Bagi seorang beriman tahun ini adalah tahun berkat, tahun kemenangan, dan tahun mujizat Tuhan, walaupun kondisi dunia semakin hari semakin memprihatinkan, itu semua tidak jadi persoalan karena Alkitab mencatat, "orang benar akan hidup oleh iman", selama kita berjalan dengan iman maka kita akan melihat dan mengalami mujizat-mujizat yang dikerjakan Tuhan. Berjalan dengan iman berbeda dengan seorang yang berhalusinasi atau berkhayal, karena iman menggunakan pikiran. Jadi orang beriman adalah seorang yang berjuang dengan menggunakan akal budi yang ditaklukan oleh imannya, sehingga dapat berjalan dalam kendali Firman Tuhan.

date

Ulangan 6:1-3

Setiap kita sudah terbiasa mendengar istilah "takut akan Allah", tetapi ada yang memahaminya dengan berpikir "Allah itu menakutkan" akan murka kalau kita bersalah pada-Nya, tentu pandangan itu keliru, sebab Allah itu adalah Tuhan yang baik, panjang sabar, penuh kasih dan tidak pernah meninggalkan perbuatan tangan-Nya. Kalau begitu apa arti takut akan Allah dan mengapa setiap orang percaya harus hidup takut akan Allah... ? Allah sendiri yang mengajarkan agar kita takut akan Dia, la adalah Allah yang baik karena itu diajari-Nya kita demi kebaikan dan untuk kepentingan kita. Tuhan tidak menghendaki kita menjadi umat yang tidak taat apa lagi berani mempermainkan-Nya, Memang Allah itu panjang sabar tetapi bukan berarti membiarkan kita berontak kepada-Nya, la menghendaki agar kita hidup takut dan mengasihi Dia.

date

Lukas 2:8-14

Kelahiran Kristus adalah berita sukacita yang besar diseluruh bumi, karena la lahir untuk memberikan damai sejahtera bagi orang percaya. Nabi Yesaya bernubuat, "Nama-Nya akan disebut Penasehat yang ajaib, Bapa yang kekal, Raja Damai", Yesus adalah Raja Damai. Persoalannya ada sebagian yang berpikir kalau Yesus adalah Raja Damai mengapa disana-sini masih banyak terjadi peperangan, penganiayaan, orang-orang tertekan dan masalah di bumi tidak selesai-selesai.., bukankah Yesus datang sebagai Sang Damai yang berkuasa mengatur dan membuat bumi menjadi damai..? Ingat...! Alkitab tidak pernah bernubuat bahwa Yesus akan mengatur seluruh dunia dalam kedamaian, karena kedamaian yang sejati akan kita nikmati ketika kita sudah berada di Sorga. Jika bicara damai di bumi adalah hal yang berbeda dengan damai di Sorga karena di Sorga adalah damai sejahtera dalam kesempurnaan artinya setelah kita berada di Sorga semuanya sempurna, di Sorga tidak ada penderitaan lagi, tidak ada ketakutan, semua serba sempurna. Sementara damai sejahtera Kristus di bumi itu hanya dapat dialami dan dinikmati oleh orang yang hidup sungguh-sungguh di dalam Dia bukan semua orang di bumi ini, dan damai sejahtera itu kita nikmati bukan karena tidak menghadapi masalah, tidak ada kesukaran hidup, tidak mengalami cobaan, tetapi kita damai karena Allah telah menyatakan serta menyempurnakan damai sejahtera-Nya atas kita di dalam Yesus Kristus.

date