NAHUM 1: 1 -8

Krisis yang dibicarakan dalam kitab Nahum adalah krisis keseimbangan (unbalance). Di dalam ayat-ayat pembacaan ini dapat kita jumpai bukti bahwa Allah memiliki keseimbangan/balance, di satu sisi dijelaskan bahwa Dia adalah Allah yang cemburu, dalam murka-Nya, Tuhan akan membalas dari musuh-musuh-Nya. Tetapi di sisi lain dijelaskan bahwa Dia adalah Tuhan yang baik dan panjang sabar, ini membuktikan bahwa Allah  adalah Tuhan yang seimbang (balance God). Pelajaran penting dari keseimbangan Allah, hendak menjelaskan pada kita bahwa bagi orang-orang jahat dan yang tidak setia maka murka Allahlah yang ditimpakan ke atas mereka, tetapi bagi yang takut Tuhan dan yang hidup dalam iman serta tetap setia maka akan menjumpai Allah yang panjang  sabar dan penuh kasih setia. Tidak sedikit orang menjadi stress karena hidupnya tidak seimbang, tidak menjalankan hidup dengan serius. Tetapi bagi yang memiliki hidup yang seimbang artinya yang setia mentaati Firman Tuhan dan yang selalu berjalan dalam kehendak-Nya maka pasti mengalami hidup dalam damai sejahtera.


Adapun hal-hal yang melatar belakangi penulisan kitab ini adalah:
1.     Nabi Nahum seorang Elkosy di daerah Asyiria dekat Niniwe kota yang berlaku jahat dimata Tuhan. Kejahatan orang-orang Niniwe akhirnya mulai mempengaruhi orang-orang Yehuda (Israel), pada hal semestinya orang Israel-lah yang harus mempengaruhi orang Niniwe. Itulah sebabnya Tuhan memilih Nahum seorang Elkosy dari daerah sekitar Niniwe untuk memperingati orang-orang Yehuda atas kejahatan mereka di hadapan Tuhan. Hal ini menggenapi Firman Tuhan yang berbunyi; " yang terdahulu akan menjadi yang terkemudian, dan terkemudian menjadi yang terdahulu'.
2.     Hal lain yang menjadi latar belakang kitab ini  adalah :Nama Nahum yang berarti; "Comfort!" Pembawa atau pencipta rasa sejahtera, rasa aman, atau sebagai pelindung, jadi artinya Tuhan hendak memperingati umat-Nya, seharusnya merekalah yang akan mempengarunhi atau menjadi teladan perbuatan baik, dan bukan menjadi terpengaruh oleh kejahatan bangsa sekitar mereka.
3.     Masa Nahum bernubuat. Ia bernubuat pada tahun 663 - 612 sebelum Masehi.

Ada empat hal penting yang menjadi bukti dari keseimbangan Allah, diantaranya sebagai berikut:
1     Dalam hal Kasih dan Keadilan-Nya.
Jika Allah telah menyatakan kasih-Nya, Dia yang sama pula akan menyatakan keadilan-Nya, Allah yang memberikan janji-janji-Nya, Dia yang sama pula yang akan menegur dan memperingatkan kita. Allah yang mengasihi juga adalah Tuhan yang adil, artinya dalam keadilan-Nya Tuhan tidak akan kompromi dengan kejahatan kita.
2.     Dalam hal Berkat dan Penghukuman-Nya.
Allah yang memberkati kita Dia yang sama pula akan menjatuhkan hukuman bagi orang-orang jahat atau orang yang bersalah dihadapan-Nya.
3.     Dalam hal Memberikan hak dan Tanggung jawab kepada kita.
Allah yang telah memberikan hak kepada kita anak-anak-Nya, dan Tuhan yang sama juga akan menuntut tanggung jawab dari kita. Contoh, didalam Kristus kita diberi hak sebagai anak Allah, tetapi juga dituntut untuk hidup dalam kekudusan.
4.     Dalam hal Iman dan Perbuatan.
Rasul Yakobus menjelaskan, jika iman tanpa perbuatan pada hakekatnya adalah mati. Jadi di satu sisi kita harus hidup dalam iman, namun di sisi lain kita juga harus bergiat dalam segala hal, karena iman yang benar itu harus dibuktikan dalam tindakkan.
Ketidak seimbangan yang terjadi membuat  hidup menjadi tidak sehat, dan segala sesuatunya menjadi berjalan tidak normal, bahkan ketidak seimbangan akan menghasilkan segala sesuatu yang buruk. Juka hidup Kristen kita tidak seimbang maka pasti tidak kuat, jika hubungan suami istri tidak seimbang maka rumah tangga itu akan menjadi rapuh dan gampang diombang-ambing oleh keadaan sekitarnya.

Ada beberapa hal menarik bertalian dengan Allah yang menyatakan diri-Nya sebagai Tuhan yang cemburu dengan tujuan untuk mengembalikan kehidupan umat-Nya kepada keseimbangan:
1.     Ulangan 6: 10 -11; Karena Dia sudah memberi yang terbaik bagi kita.
Ini berarti tidak ada alasan lagi untuk kita tidak seimbang, karena Dia telah memberikan segala sesuatunya yang terbaik bagi kita, dan semuanya dinyatakan-Nya dalam kasih dan keadilan-Nya.
2.     Yeremia 3: 23 - 25; Karena di luar Dia kita mudah tertipu.
Itulah sebabnya Yesus berkata: "di luar Aku kamu tidak dapat berbuat apa-apa", di luar Yesus kita mudah tertipu. Karena itu kita harus hidup seimbang, artinya kalau Tuhan sudah perintahkan untuk kita hidup suci, hidup kudus, setia di dalam Dia, tetaplah hidup seperti yang Dia kehendaki, kerjakan terus tugas dan tanggung jawab kita dengan setia.
3.     ! Yoh 3: 3; Karena Dia memiliki target besar dalam hidup kita.
Tetapi sering yang menjadi alasan kita, bukan karena kita tidak mau melakukan tugas dan tanggung jawab kita atau hidup dalam keseimbangan, tetapi karena kita tidak mampu melakukannya, sehingga hal itu menjadi alasan untuk kita tetap hidup tidak seimbang. Tetapi kita harus ingat, Allah kita cemburu karena Dia punya target besar dalam hidup kita. oleh sebab itu kita harus rela untuk berkorban menyangkal diri agar dapat terus hidup dalam keseimbangan.
4.     Yeremia 31: 2 -4; Karena kasih-Nya.
Kasih Allah tidak terbatas, Allah telah melakukan segala sesuatu yang terbaik bagi kita oleh kasih-Nya. Karena itulah Allah ingin supaya kita tetap dalam keseimbangan, sehingga segala kebaikan Allah itu tetap dapat kita nikmati disepanjang hidup ini.

KESIMPULAN

Kalau setan tidak berhasil membuat hidup kita jauh dari Tuhan, maka is berusaha membuat hidup kita menjadi tidak seimbang. Jika kita tidak seimbang maka hidup kita tidak mungkin maju, mustahil dapat mengalami mujizat, yang ada adalah kehancuran, hari-hari hidup penuh dengan air mata. Karena itu milikilah hidup yang seimbang, maka kita pasti akan melihat dan mengalami segala kebaikan Tuhan di sepanjang hiduo ini. Halleluya.

date Senin, 01 Maret 2010

0 komentar to “KRISIS KESEIMBANGAN (28 FEBRUARI 2010)”

Leave a Reply: