Kidung Agung 3:1-5
Jika kita bicara terhilang banyak orang akan berpikir itu berarti murtad dan tidak pernah ke gereja lagi, tetapi tahukah kita bahwa banyak orang yang masih pergi ke gereja tetapi sesungguhnya dia menjadi orang yang terhilang. Contoh dalam Alkitab adalah cerita tentang anak yang hilang. Anak bungsu yang meninggalkan ayahnya dan hidup didalam dosa itu sempat terhilang, tetapi makanan babi akhirnya membuatnya sadar sehingga dia bertobat dan kembali kepada ayahnya. Anak sulung ada didalam rumah ayahnya tetapi ketika adik bungsunya kembali dan ayahnya mengadakan pesta besar, anak yang sulung itu marah karena kecewa kepada ayahnya. Ada orang yang kelihatannya di gereja, yang katanya masih dengar firman Tuhan tetapi sebenarnya dia terhilang.
Buku Kdung Agung ini adalah buku yang dianggap buku paling aneh, mengapa demikian? Ada beberapa catatan disini:
1. Bagi orang Yahudi zaman dulu buku ini diklasifikasikan sebagai buku rohani tetapi isinya berhubungan dengan hal-hal yang berbau dewasa, sehingga bagi orang Yahudi zaman dulu hanya orang yang berumur 30 tahun keatas yang boleh membaca buku Kidung Agung ini.
2. Kidung Agung ini bicara tentang cinta seorang raja yang bernama Salomo kepada salah satu istrinya yang sangat dicintainya yang bernama Sulamit. Sulamit adalah nama sebutan karena dalam Alkitab nama sebenarnya adalah Syeba (Ratu Syeba).
3. Kidung Agung ini menulis kisah tentang cinta raja Salomo kepada Sulamit dan sekalipun Sulamit juga mencintai Salomo tetapi ternyata berkali-kali Sulamit meninggalkan Salomo.
4. Berkali-kali Salomo harus kehilangan Sulamit tetapi dia selalu mencari Sulamit, meskipun istrinya yang lain banyaj (Kidung Agung 3:1;5:6;6:1.13).
Kitab Kidung Agung ini adalah sebuah gambaran tentang Kristus yang adalah Raja dengan kita sebagai gerejaNya, bagaimanapun kita terhilang Kristus tetap mencari dan menyelamatkan kita.
Ada beberapa hal yang perlu kita pelajari dalam hubungan Kekristenan kita, antara Kristus dengan gerejaNya:
1. Seorang dapat terhilang dari Kristus jika kita tidak menyadari bahwa segala yang ada dalam hidup ini adalah milik Kristus (Kidung Agung 2:16). Betapa jahatnya kita jika berkat yang kita terima dari Kristus kemudian kita pakai untuk hal-hal yang tidak berkenan bagi Tuhan, betapa jahatnya kita jika tubuh jasmani yang Tuhan percayakan kepada kita tidak kita pergunakan untuk hal-hal yang memuliakan Tuhan.
2. Seorang dapat terhilang dari Kristus jika kita tidak peka akan kehadiranNya. Seringkali kita terhilang dari Allah justru saat-saat kita sedang menghadapi badai dalam hidup. Hidup Kristen sebenarnya hidup yang mempunyai kuasa, tetapi persoalannya kita tidak peka waktu Tuhan hadir didalam masa yang sukar, dengan tujuan untuk meningkatkan kedewasaan iman kita, sehingga sekalipun kita ada didalam gereja tetapi hati kita jauh dari Tuhan.
3. Ayat 4. Seorang dapat terhilang dari Kristus jika kita tidak memahami kesetiaan Kristus yang luar biasa dalam hidup kita. Kita lari sejauh apapun Yesus tetap mencari sampai Dia menemukan kita kembali, hal itu dilakukannya karena Dia sangat mencintai kita gerejaNya. Alkitab bercerita banyak bahwa orang-orang yang gagal tetap diterima oleh Yesus, ini artinya bicara tentang kesetiaan Allah kepada kita umatNya.
4. Ayat 5. Seorang dapat terhilang dari Kristus jika ia membiarkan dirinya terbujuk. Sebelumnya kita percaya Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat setan mempunyai kuasa untuk menjajah hidup kita sehingga ketika kita ingin berbuat yang baik justru perbuatan jahat yang kita lakukan. Minimal ada 3 bujukan atau 3 dasar yang menjadi sumber bujukan kita:
a. Kita terbujuk dengan tawaran iblis terhadap hawa nafsu daging.
b. Kita terbujuk dengan tawaran iblis agar memakai cara termudah untuk berhasil.
c. Kita terbujuk dengan tawaran iblis agar kita menjadi sama dengan dunia.
Kesimpulan:
Hubungan Kristus dengan gerejanya adalah hubungan yang intim, hubungan yang akrab dan hubungan yang tidak terpisahkan, karena itu sekali kita ada dalam hadirat Tuhan kita harus tetap ada dalam kedekatan itu agar kita dapat merasakan kasih setia dan kebaikan Tuhan yang luar biasa!
Rabu, 28 Juli 2010