2 Tawarikh 7 : 11 - 22

Dalam 2 Tawarikh Yesus digambarkan sebagai yang membangun Bait Allah. Bicara tentang Bait Allah, sekarang ini di Israel sudah tidak ada lagi. Orang Yahudi percaya hanya ada satu Bait Allah yaitu yang pernah dua kali didirikan di atas bukit Moria, tetapi sekarang sudah dihancurkan. Yang ada saat ini hanya sinagoga-sinagoga sebagai tempat pertemuan ibadah Orang Yahudi.
Jika Alkitab bicara tentang Bait Allah, Yesus berkata: "Rombaklah Bait Allah ini dan Aku akan membangunnya dalam waktu tiga hari", dengan lain kata Yesus hendak menegaskan bahwa Bait Allah ini akan hancur namun la akan membangunkan Bait Allah yang ketiga, yang dimaksud adalah gereja-Nya atau persekutuan orang-orang percaya. Yesus berkata kepada Petrus: "dan di atas batu karang ini Aku akan mendirikan jemaat-Ku, dan alam maut tidak akan menguasainya", jadi jika bicara tentang Bait Allah dalam kekristenan artinya bicara tentang gereja Tuhan.

Kalau orang Yahudi berkunjung ke Bait Suci pada setiap hari sabat yaitu hari sabtu, namun orang percaya ke gereja setiap hari minggu, alasannya karena sabat itu sendiri artinya beristirahat, dan istirahat yang sejati sesungguhnya adalah ketika Yesus bangkit dari kematian dan itu terjadi pada hari minggu. Itulah
sebabnya setiap hari minggu kita adakan ibadah, karena menyadari dengan Yesus bangkit kita tidak perlu kuatir lagi, tapi hidup dalam damai sejahtera dan berkemenangan.
Dalam konsep sabat ada tiga hal yang dilakukan, yaitu: bersekutu dengan Tuhan, bersekutu dengan keluarga, dan bersekutu dengan lingkungan, artinya: di hari sabat ini kita menjaga hubungan dengan Tuhan, hubungan dengan keluarga dan hubungan dengan sesama.
Bicara tentang Bait Allah yang berikutnya adalah bicara mengenai kehidupan orang-orang percaya. Paulus berkata; "Tidak tahukah kamu, bahwa kamu adalah Bait Allah dan Roh Allah diam di dalam kamu?" Jadi, bicara Bait Allah secara Rohani sesungguhnya adalah tubuh kita orang percaya (1 Kor. 3:16).
Dalam 2 Tawarikh, Yesus telah menyatakan diri-Nya sebagai yang membangun Bait Allah. Pertanyaannya, apa sebenarnya tujuan dari Yesus membangun Bait Allah?
1. 2 Tawarikh 7:1-3; Bait Allah dibangun untuk menyatakan kemuliaan Allah.
Gereja dibangun bukan sekedar untuk tempat berkumpulnya orang-orang percaya, tetapi adalah untuk menyatakan kemuliaan Tuhan, seperti Firman Tuhan: "dimana dua tiga orang percaya berhimpun dalam nama Ku, Aku hadir di sana. Jadi artinya dengan berkumpulnya orang-orang percaya di rumah Tuhan maka kemuliaan-Nya pun dinyatakan di sana. Dan untuk menyatakan kemuliaan Allah merupakan fungsi gereja dipanggil dan diutus Tuhan di tengah-tengah dunia, jadi kita dipilih Tuhan bukan sekedar untuk menerima berkat dan mengalami mujizat saja tetapi juga harus dapat menjadi saksi Kristus bagi dunia. Jika kemuliaan Tuhan turun maka: Pertama, membuat orang menjadi takut dalam pengertian akan resfek/hormat kepada Tuhan. Kedua, membuat orang yang mengalami kemuliaan Allah itu menjadi kagum dan bangga kepada-Nya. Ketiga, membuat orang yang mengalaminya senantiasa bersyukur.
2. 2 Tawarikh 7:12; Bait Allah dibangun untuk (tempat) perjumpaan manusia dengan Allah.
Jadi, jika hidup kita adalah Bait Allah, berarti lewat hidup kita orang lain dapat berjumpa dengan Tuhan. Hidup Kekristenan kita haruslah dapat membawa orang-orang berjumpa dengan Kristus, artinya hidup kita harus dapat membawa kasih Tuhan, kuasa Tuhan, dan kebenaran-Nya, serta berkat-berkat-Nya bagi setiap orang, sehingga lewat kesaksian hidup kita mereka menjumpai jalan keselamatannya di dalam Kristus.
3. 2 Tawarikh 7: 13 -15; Bait Allah dibangun untuk kelegaan bagi manusia.
Arti dari kelegaan yang dimaksud adalah: membawa damai Allah kepada setiap orang, jadi yang dimaksud bukan sekedar mengucapkan kata Shalom kepada setiap orang tapi juga membawa suasana damai Allah sendiri hadir dimanapun kita berada. Shalom itu sendiri artinya "Damai sejahtera Allah turun di tengah-tengah kalian". Kita dapat membawa kelegaaan melalui: Pertama, perkataan kita, Alkitab mencatat: "hidup dan mati seseorang dikuasai oleh lidahnya", jadi perkataan itu punya kuasa. Kedua, lewat perbuatan kita, artinya ringan tangan untuk menolong, mendukung sesama, tidak suka menghakimi atau tidak jadi sandungan buat orang lain. Ketiga, melalui doa kita, artinya sudah saatnya untuk kita mulai berdoa safaat buat orang lain juga.
4. 2 Tawarikh 7: 19-21; Bait Allah dibangun untuk menjadi peringatan kepada manusia.
Jika hidup kita Bait Allah berarti bukan hanya dapat membawa kelegaan bagi orang lain tetapi juga harus dapat berfungsi untuk memperingatkan setiap orang akan dosa dan kejahatan yang mereka lakukan, dan tentang hukuman Allah jika mereka tidak mau berbalik dan bertobat. Jika kita tidak memperingati mereka Alkitab mencatat, darah mereka ditanggungkan atas kita. Kita tidak dipanggil untuk menghakimi mereka tapi hanya memperingatkan atau menyatakan kesalahan, jadi memperingatkan di sini artinya kita membenci dosa mereka tapi tetap mengasihi orangnya.
Kalau tugas kita untuk memperingati orang lain berarti hidup kita sendiri haruslah benar.

Kesimpulan
Ingat, Allah kita adalah Tuhan yang serius, Dia tidak puas hanya memberkati kita, dia tidak puas hanya menyatakan kuasa mujizat-Nya pada kita. Tuhan mau lebih lagi, Dia mau menjadikan kita sebagai Bait-Nya yang kudus dimana Roh-Nya yang hidup tinggal di dalam kita. la ingin lewat hidup kita kemuliaan-Nya dinyatakan, lewat hidup kita orang dapat berjumpa dengan Allah, orang mendapat kelegaan, dan la jadikan kita sebagai alat-Nya untuk memperingatkan setiap orang akan dosa dan kejahatan mereka sehmgga dapat sadar lalu berbalik dalam pertobatan.

date Minggu, 07 November 2010

0 komentar to “YESUS YANG MEMBANGUN BAIT ALLAH (24/10/2010)”

Leave a Reply: