Lukas 2-:8-20

Natal tidak bisa dipisahkan dari kemuliaan Allah. Karena natal berbicara tentang Allah yang mulia telah meninggalkan kemuliaan-Nya untuk menjumpai manusia yang hina, supaya manusia turut dimuliakan bersama-sama dengan Dia. Pada mulanya manusia diciptakan dalam kemuliaan Allah, tetapi dosa membuat manusia kehilangan kemuliaan Allah (Roma. 3: 23), bahkan akibat dosa manusia dibuang dan mulai hidup dalam penderitaan. Itulah sebabnya pada peristiwa natal, dimana AllalTyang mulia itu telah turun ke dunia dan menjelma menjadi manusia yang hina, dan di dalam kehinaan-Nya Dia mengangkat kita kembali kepada kemuliaan-Nya. Semuanya dilakukan Allah karena kasih-Nya yang sempurna pada kita. Ini berarti peristiwa natal adalah keputusan yang beresiko yang telah diambil Allah demi dan untuk kebaikan kita.
Kekristenan hidup berjalan dalam kemuliaan Allah, sekaligus akan memancarkan kemuliaan Allah itu bagi setiap orang, ini merupakan pengalaman hidup yang tidak pernah di alami oleh orang-orang di luar Kristus.

Kemuliaan Allah membuat kekristenan berbeda dari agama-agaman dunia, sebab penganut agama dunia hidup hanya sebatas mentaati peraturan-peraturan yang telah ditetapkan di dalam agamanya, namun kekristenan akan masuk dalam pesekutuan yang indah bersama dengan Tuhan di dalam kemuliaan-Nya. Sekarang akan kita pelajari beberapa hal luarbiasa tentang "natal dan kemuliaan Allah", atau natal telah membawa kita masuk dan hidup dalam kemuliaan Allah. Hal-hal luarbiasa yang kita alami didalam kemuliaan Allah, diantaranya:
1. Ayat 9; Kemuliaan Allah menghadirkan Suasana Sorga dalam hi^up kita. Kita hidup dalam kemuliaan Allah artinya, kita mengalami suasana Sorgawi. Para gembala di padang telah dilingkupi kemuliaan Allah yang membuat mereka mengalami kehadiran suasana Sorga. Hidup dalam kemulian bukan berarti kita tanpa masalah, justru ditengah masalah kemuliaan menghadirkan suasana Sorga di hidup kita, sehingga sekalipun berada dalam masalah hati kita tetap dipenuhi suasana damai sejahtera, yang akhirnya membuat kita tetap kuat dan mampu menang atas masalah hidup. Ketika Stefanus dilingkupi kemuliaan Allah hidupnya dipenuhi suasana Sorgawi, sehingga walau ditengah penderitaannya, ia tetap berdoa buat orang-orang yang tnenganiayanya.
2. Ayat 10; Kemuliaan Allah membebaskan kita dari ketakutan.
Hidup Kristen jelas tidak terlepas dari tantangan, tetapi kemuliaan Allah menyebabkan kita menjadi tidak takut sekalipun sedang dalam pencobaan berat. Ada banyak contoh dalam Alkitab, misalnya Daniel dan kawan-kawannya dalam kemuliaan Allah mereka tidak gentar menghadapi ancanian sekalipun resikonya adalah ancaman terhadap nyawa mereka sendiri. Alkitab mencatat, akhirnya mujizat Tuhan pun terjadi mereka dibebaskan dan diberikan kemenangan. Contoh lain, Musa tidak gentar menghadapi raja Firaun, Daud berani melawa Goliat, semuanya karena kemuliaan Allah melingkupi mereka.
3. Ayat 17; Kemuliaan Allah menjadikan kita orang percaya dapat memancarkan kemuliaan-Nya. Dunia ini sedang diselumbungi oleh kegelapan atau dikuasai oleh dosa. Karena itu kita diutus Tuhan untuk memancarkan terang di dalamnya. Jadi kita harus dapat memancarkan sinar kemuliaan Kristus, artinya kita membawa suasana damai, memberi pengharapan, memberi kekuatan, memberi penghiburan, bahkan kita dipanggil untuk menjadi berkat bagi dunia, (II Kor. 3:18).
4. Ayat 20; Kemuliaan Allah membawa kita kepada pengalaman-pengalaman mujizat. Dikatakan, apa yang mereka dengar maka itu pula yang mereka lihat. Jadi di dalam kemuliaan Allah apa yang dijanjikan-Nya kepada kita pasti digenapi, Karena kemuliaan Allah akan mengerjakan segala mujizat kepada kita yang hidup di dalamnnya. Alkitab mencatat, "Apa yang tidak pernah dilihat oleh mata, dan tidak pernah didengar oleh telmga, dan yang tidak pernah timbul di dalam hati manusia: semua yang disediakan Allah untuk mereka yang mengasihi Dia."

Kesimpulan
Hidup Kristen bukan hanya mengetahui Tuhan itu ada, tetapi hidup Kristen masuk ke dalam kemuliaan Allah. Di dalam kemuliaan Allah, kita akan mengalami suasana Sorgawi, membuat kita tidak lagi hidup dalam ketakutan, juga dapat memancarkan kemuliaan Allah bagi setiap orang, dan bahkan kemuliaan itu membawa kita masuk kedalam pengalaman-pengalaman mujizat Tuhan. Natal telah membawa kita masuk dan hidup di dalam kemuliaan Allah.

date Senin, 20 Desember 2010

0 komentar to “NATAL DAN KEMULIAAN ALLAH (12/12/2010)”

Leave a Reply: