Efesus 5:1-21; Mazmur 139:14

Kehidupan Kristen bukanlah hidup yang biasa-biasa saja, tetapi merupakan kehidupan yang dahsyat. Memiliki kehidupan yang dahsyat bukan berarti hidup tanpa tantangan, namun hidup berada di level tertentu dimana kita bisa senantiasa merasakan kedahsyatan Allah. Salah seorang yang dapat dijadikan contoh yaitu kehidupan Daud, ia mengalami hal-hal yang dahsyat dalam hidupnya. Namun bukan berarti ia tidak mengalami masalah, Alkitab mencatat perjalanan hidup Daud penuh dengan tantangan, ditengah-tengah keluarganya ia tidak dianggap, Daud tertolak sehingga ketika Samuel hendak mengurapi salah satu anak Isai menjadi raja Israel Daud tidak dipanggil ayahnya untuk berkumpul karena disangka oleh orang tuanya tidak mungkin Daud yang akan dipilih Tuhan menjadi raja Israel.

Demikian juga waktu Daud berada bersama raja Saul, Saul menjadi sangat iri padanya dan terus berusaha untuk membunuhnya, sebab orang-orang; berkata Saul telah mengalahkan beribu-ribu musuh, tetapi Daud mengalahkan berlaksa-laksa musuh. Menghadapi tekanan yang berat dan terus-menerus ini tentu bisa saja membuat Daud menjadi seorang yang tertekan, sakit hati, dan jadi minder. Tetapi Alkitab mencatat, dalam situasi yang berat itu justru Daud berkata, "Aku bersyukur kepada-Mu oleh karena kejadianku dahsyat dan ajaib" (Mazmur. 139:14), Daud juga berkata, Sekahpun aku berjalan dalam lembah kekelaman, aku tidak takut bahaya, sebab Engkau besertaku", inilah yang dimaksud dengan kehidupan yang dahsyat itu Daud selalu menyadari Allah yang menyertainya adalah Tuhan yang dahsyat. Jadi artinya kunci untuk dapat mengalami kedahsyatan Tuhan adalah jika kita selalu menyadari bahwa Tuhan kita adalah Allah yang Maha Kuasa dan yang merencanakan hal-hal dahsyat dalam hidup kita. Betul Daud mendenta dipadang gurun, tersiksa karena terus dikejar tapi tidaklah membuat ia menyerah, Daud tetap tegar karena ia tahu Tuhan yang menyertainya adalah Allah yang dahsyat. Dari segala persoalan yang terjadi itu Daud terus belajar sampai akhirnya ia alami
kedahsyatan Allah yang menjadikan hidupnya berkemenangan. 
Untuk dapat memiliki kehidupan yang dahsyat, Paulus menjelaskannya di dalam Efesus 5:1-21 Melalui ayat-ayat bacaan ini dapat kita tangkap pelajaran penting bahwa hidup Knsten itu Punya standar, selain kita diubah Tuhan, juga status kita mulai diangkat sebagai anak-anak Raja. Karena itu kewajiban kita, kita hams senantiasa menyadarinya dan mulai menjalani hidup dalam kekudusan. Sehingga sekalipun kita ada dalam lembah-lembah pencobaan tetapi hal itu tidak membuat kita takut, juga tidak menjadikan kalah, namun sebaliknyalah kita akan mengalami kedahsyatan Allah yang membuat kita hidup berkemenangan Apa artinya kita memiliki kehidupan yang dahsyat? Di dalam ayat-ayat pembacaan ini Rasul Paulus menjelaskannya kepada kita, diantaranya:
1. Ayat 1-2; Kita akan memiliki kehidupan yang dahsyat ketika kehidupan kita di dalam kasih.
Dunia dimana kita hidup adalah dunia yang telah penuh dengan kekerasan, keserakahan, keegoisan, dan kenajisan. Namun kita yang hidup di dalam dunia yang jahat ini "menyebutpun" jangan, ini berarti apalagi sampai menjadi pelakunya. Dan bicara tentang kasih,  kasih itu bukanlah sebuah respon tetapi adalah aksi. Yesus mati untuk kita meskipun kita jahat, dan ini membuktikan bahwa kasih itu sebuah aksi. Jika kasih itu respon maka persoalannya siapakah yang bersedia untuk memulai. Yesus mati untuk kita justru ditengah kekerasan, keserakahan, dan kejahatan manusia, la tidak mengorbankan diri-Nya setelah manusia baik, itulah sebabnya la berkata, "Bapa ampunilah mereka sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat". Setelah Kristus buktikan kasih-Nya kepada kita sepantasnyalah hidup yang kita jalani jadi berbeda, yaitu mulai berjalan dalam kasih. Ada tiga alasan kita harus hidup di dalam kasih: Pertama. karena kita dibesarkan di dalam kasih. Kedua, karena kasih itu merupakan bahasa universal, artinya kasih itu bahasa yang dapat dimengerti oleh semua orang. Ketiga, Karena kasih itu adalah kekuatan terbesar yang ada dimuka bumi ini, artinya banyak hal yang tidak bisa diselesaikan dengan kepintaran, tidak bisa diselesaikan dengan uang, tapi semua dapat diselesaikan dengan kasih.
2. Ayat 8-10; Hidup yang dahsyat adalah hidup dalam terang.
Kita harus hidup dalam terang karena: 1) Kita sudah dibebaskan dari kegelapan. 2) Karena perbuatan-perbuatan gelap itu sendiri akan mempermalukan atau merendahkan martabat kita (Ayat 12). 3) Di dalam terang ada kebangkitan (ayat 14), contoh: seorang yang tidur akan bangun ketika hari sudah terang, namun di dalam kegelapan malam orang-orang cenderung ingin tidur tidak mau melakukan apapun.
3. Ayat 15-16; Kita akan memiliki kehidupan yang dahsyat ketika kita hidup arif dan bijaksana.
Arti hidup bijaksana adalah hidup dengan seksama, yang dimaksud adalah hidup dengan hati-hati. Yesus menasihati, "berjaga-jagalah sebab roh memang penurut tetapi daging lemah", artinya kita harus berhati-hati. Contoh, apa yang hendak dilakukan, dibicarakan, terlebih dahulu dipikirkan. Yang paling berbahaya dalam hidup ini pintar tetapi tidak bijaksana, kepintaran itu bisa dipergunakan untuk merusak, dipakai untuk kejahatan. Pintar tapi tidak bijak membuat seseorang korupsi, menipu, dan lain sebagainya, artinya jika tidak bijaksana cendemng mudah untuk menghalalkan segala cara. Namun orang yang bijak akan berhati-hati dan sadar bahwa hidup ini singkat karena itu ia akan mengpergunakan hari-hari yang ada dengan sebaik mungkin

Kesimpulan
Kita punya kehidupan yang dahsyat bukan yang biasa-biasa saja. Tantangan boleh ada, cobaan silih berganti namun janganlah menyerah, janganlah mundur tapi maju terus dan tetap tekun dalam perjuangan serta yakinilah bahwa kita tidak pernah sendirian karena Tuhan beserta kita dan bahkan turut bekerja dalam segala perkara untuk mendatangkan kebaikan bagi kita yang mengasihi Dia. Kita memiliki kehidupan yang dahsyat jika kita hidup dalam kasih, hidup dalam terang, dan ketika kita hidup arif dan bijaksana.

date Kamis, 17 Juni 2010

0 komentar to “KEHIDUPAN YANG DAHSYAT (13/06/2010)”

Leave a Reply: