Ulangan, 18:13-20

Dalam ayat-ayat bacaan di atas dinubuatkan bahwa, setelah Musa kemudian ada nabi yang akan dibangkitkan Tuhan seperti dirinya. Ini merupakan nubuatan tentang Mesias (Kristus) yang akan datang, yang kemudian dengan api di dalam Perjanjian Baru, jadi Yesus di dalam kitab ulangan ini dinubuatkan sebagai Musa yang akan datang. Sementara itu di dalam kitab agama lain juga mencatat, bahwa ada nabi seperti Musa yang akan datang setelah dirinya, namun mereka mengatakan bahwa itu bukan Yesus dengan alasan bahwa Musa menikah dan punya anak sementara Yesus tidak. Tapi kita percaya, Nabi yang dinubuatkan tersebut adalah Yesus, sebagai buktinya ada beberapa persamaan antara Yesus dan Musa, diantaranya adalah:
• Sama-sama dilahirkan dalam peristiwa yang sangat menyakitkan; yaitu sama-sama dilahirkan pada saat semua anak-anak kecil dibunuh. (Firaun membunuh semua anak-anak bayi Yahudi di zaman Musa, Dan Herodes membunul semua bayi dibawah usia dua tahun di masa Yesus).
• Sama-sama disebut imam dan nabi. Imam yang bertugas membawa persoalan umat kepada Tuhan, sementara nabi bertugas mendengarkan suara Tuhan dan menyampaikannya kepada umat Tuhan.
• Sama-sama disebut Pelepas. Musa melepaskan bangsa Israel dari perbudakan di tanah Mesir dan Kristus melepaskan umat manusia dari perbudakan dosa.

Sekarang kita perhatikan hal-hal yang dikerjakan Kristus yang sama seperti yang dikerjakan oleh Musa,
hanya yang dikerjakan Kristus lebih dahsyat, yaitu sebagai berikut:
1. Yohanes 8: 36; Yesus bekerja untuk memerdekakan kita.
Arti Yesus memerdekakan kita adalah: Kita diberikan kebebasan untuk berbuat apa saja yang perlu, yang baik, yang berguna bagi hidup kita, tapi di sisi lain kita juga mampu untuk tidak mengerjakan apa yang tidak perlu, yang tidak baik dan yang tidak berguna bagi hidup kita. Banyak orang yang salah mengartikan tentang hidup dalam kebebasan, yang mereka artikan hidup semaunya saja itu namanya hidup dalam "urakan", orang seperti ini biasanya menganggap hidup Kristen itu kaku dan penuh peraturan. Justru sebaliknya, orang yang urakan itulah sesungguhnya yang terikat atau masih terbelenggu oleh dosa. Untuk hidup merdeka memang membutuhkan sebuah proses, sama seperti bangsa Israel ketika dibawa Musa keluar dari Mesir tidak langsung masuk ke tanah Perjanjian tapi diproses dulu selama 40 thn di padang gurun, demikian juga halnya dengan kita setelah dibawa Tuhan keluar dari lembah dosa diproses Tuhan supaya benar-benar dapat merdeka, karena itu kita harus sabar.
2. Matius 14:27; Yesus bekerja untuk memberikan ketenteraman.
Yesus memberikan ketenteraman bagi kita. Dalam kisah ini, perahu murid-murid Yesus sedang dihantam badai dan mereka sangat ketakutan, sampai-sampai Yesus pun mereka sangka hantu, tapi Yesus segera menenteramkan mereka dengan berkata, "Tenanglah! Aku ini, jangan takut!". Musa juga melakukan hal yang sama selama 40 thn, bangsa Israel dipadang gurun selalu bersungut-sungut tapi Musa terus berusaha menenangkan dan memberikan ketenteraman bagi mereka. Demikian jugalah hendaknya dengan setiap orang percaya dimanapun kita berada kiranya dapat menjadi penenteram bagi setiap orang, bukan sebaliknya jadi sandungan. Sebab hari-hari ini pikiran banyak orang telah dihantui oleh banyak perkara yang menakutkan, kita hams memberikan ketenteraman yang ada di dalam Kristus bagi mereka. Cara Yesus menentramkan kita: Pertama, Yesus menentramkan dengan Firman-Nya (banyak merenungkan Finnan kita jadi tenang).
Kedua, Yesus menentramkan kita dengan kehadiran-Nya, itulah sebabnya, hidup ini bukan bicara tentang apa yang sedang saya jalani, tapi dengan siapa saya sedang berjalan.
Ketiga, Yesus menenteramkan kita dengan mengerjakan mujizat buat kita.
3. 1 Yohanes 5:1-3; Yesus bekerja untuk memberikan hukum buat kita.
Sebelum bangsa Israel masuk ke tanah Perjanjian Allah memberikan hukum (Peraturan), hukum itu mengarahkan umat Tuhan di jalan yang benar, karena itu selama kita mentaati hukum Tuhan pasti ada dalam kebenaran, dan setiap orang benar selalu ada dalam berkat-berkat Tuhan. Karena sesungguhnya hukum Tuhan adalah jalan berkat kita. Hukum Tuhan itu adalah ringan, namun banyak diantara kita merasa berat.
Berikut ini beberapa hal yang dapat menyebabkan kita merasa berat terhadap hukum Tuhan:
1. biasanya karena kita tidak mau menyalibkan daging, sementara daging itu sendiri tidak mau tunduk kepada hukum Allah.
2. karena kita mau mengandalkan kekuatan sendiri, Alkitab mencatat, "Bukan oleh gagah, bukan oleh kuat, tetapi oleh Roh KU kata Tuhan" artinya: kita tidak bisa berbuat apa-apa hanya dengan mengandalkan kekuatan sendiri.
3. karena kita tidak mengerjakannya dengan segenap hati, tidak didasari rasa cinta kepada Yesus.
4. Ibrani 10: 19-20; Yesus bekerja untuk memulihkan hubungan kita dengan Allah. Musa juga melakukan hal yang sama, selama di Mesir bangsa Israel hanya bisa menjerit dalam tekanan, tapi setelah mereka keluar dari Mesir selain mereka diproses di padang gurun, Tuhan juga memerintahkan Musa untuk membuat Tabernakel sebagai tempat Allah bicara kepada Umat dan umat kepada Tuhan sehingga olehnya mulailah terjalin hubungan yang akrab antara Allah dengan umat, namun hal itu masih terbatas karena ada halaman, ada ruang kudus, dan ruangan maha kudus. Tetapi Alkitab mencatat, setelah kematian Yesus tabir Bait Suci itu terbelah, sehingga oleh darah Yesus kita penuh dengan keberanian untuk menghampiri Tahta Allah, itu berarti hubungan kita dengan Allah telah dipulihkan, sehingga kita dapat panggil Dia "Ya Abba Ya Bapa". Artinya: la
bertanggung jawab penuh atas hidup kita, dan janji-janji-Nya pasti digenapi.

Kesimpulan
Yesus di dalam kitab Ulangan digambarkan sebagai Musa yang akan datang. Musa diutus Tuhan untuk membebaskan bangsa Israel keluar dari Mesir, menuntun mereka dipadang gurun, dan mempersiapkan mereka memasuki tanah perjanjian. Demikian juga dengan Yesus, la di utus Bapa untuk membebaskan kita dari dosa, sehingga jadi orang merdeka, hidup tenteram, dan berjalan dalam hukum-Nya dan untuk memulihkan hubungan kita dengan Allah dengan darah-Nya yang kudus, sehingga Sorga menjadi pasti buat kita.

date Rabu, 30 Juni 2010

0 komentar to “APA YANG YESUS KERJAKAN (27/06/2010)”

Leave a Reply: