Efesus 6:1-9

Bahagia tidaknya hidup kita tidak tergantung pada orang lain, juga tidak tergantung pada uang atau banyak sedikitnya harta yang kita miliki, tetapi tergantung pada diri kita sendiri. Kekayaan yang dimiliki belumlah jaminan mntuk kita hidup berbahagia, karena ternyata ada orang yang kaya raya namun hidup tidak bahagia, tetapi sebaliknya ada yang miskin namun hidup bahagia. Hal ini berarti hendak mengajarkan kepada kita, bahagia tidaknya kita bukan tergantung pada orang lain, juga bukanlah tergantung oleh keadaan tetapi pada diri kita sendiri. Jadi, berarti kalau kita hidup susah itu karena kita sendiri atau karena keputusan yang keliru yang kita ambil.
Di dalam ayat-ayat bacaan ini dijelaskan bahwa seorang anak harus taat dan menghormati orang tuanya. Artinya sebelum menikah ia harus taat, tunduk kepada orang tuanya, dan setelah menikah selain memiliki orang tua kandung ia juga memiliki mertua, dan kedua-duanya wajib ia hormati.

Hal itu penting dilakukan oleh seorang anak supaya hidupnya berbahagia dan memiliki umur yang panjang. Demikian juga dengan para bapa haruslah mendidik anak-anak mereka di dalam ajaran dan nasehat Tuhan, dan bukannya membangkitkan amarah mereka, sehingga hal itu dapat membuat anak-anak menjadi kagum dan sangat menghormati orang tua mereka. Tidak jarang kita jumpai orang tua terlalu kasar dalam mendidik anak-anak mereka sehingga membangkitkan rasa benci yang mendalam di dalam diri anak tersebut, jangan heran akibatnya anak jadi berontak, terjerumus pada pergaulan bebas, terikat narkoba dan dengan sengaja menghancurkan hidupnya, hal ini tentu juga akan membuat orang tua menderita. Di dalam ayat bacaan ini juga dinasehatkan kepada para hamba supaya mentaati dan menghormati tua mereka. Jadi ada banyak persoalan dalam hidup kita itu bukan disebabkan oleh orang lain, tetapi karena kita tidak mampu membawa diri dengan baik dan benar. Sebab ketidak mampuan berinteraksi dengan sesama kadangkala itu menyebabkan banyak pintu yang tertutup dalam hidup kita. Ingat dalam hidup ini ada hukum-hukum interaksi kehidupan dengan sesama, jika kita sadar hal ini maka dapat membuat hidup kita berbahagia.
Berikut ini dijelaskan beberapa hal penting tentang hukum-hukum interaksi dengan sesama manusia, diantaranya sebagai berikut:
1. Matius7: 12; HukumEkuilitas (Equility). Hukum ekuiliUs ini artinya semua sama, dimana kita harus menganggap orang lain sama seperti kita, jadi apa yang kamu tidak inging orang lain perbuat padamu jangan perbuat itu pada orang lain. Karena pria dan wanita dalam kebutuhan jiwanya adalah sama, dimana sama-sama ingin dihormati, dikasihi, dihargai dan lain sebagainya. Karena itu apapun yang kita ingin orang lain lakukan buat kita lakukan juga hal yang sama buat mereka, dan apa yang tidak ingin orang lain lakukan pada kita janganlah lakukan hal itu pada mereka. Jika hal ini kita jalani maka akan mengakibatkan hidup kita jadi berubah, dan lewat hidup kita ada banyak orang yang diberkati, sehingga olehnya kita dapat hidup berbahagia.
2. Galatia 6:7; Hukum Tabur-Tuai. Jadi, apa yang kita buat maka itu juga yang akan kita terima. Demikian juga dengan setiap orang tua jika la ingin kelak dikemudian hari anaknya menjadi anak yang baik maka sekarang ia hams mendidik anaknya dengan cara yang benar, ata.u menabur benih yang benar. Ingat, John lock dalam teorinya mengata anak itu bagaikan kertas putih, jadi bagaimana pun keberadaan anaknya setelah dewasa nanti sangat ditentukan oleh bagaimana cam orang tua membimbing mereka. Jika menabur yang baik pasti menuai kebahagiaan.
3. Lukas 14: 11; Hukum Kerendahan Hati. Jadi, jika kita merendahkan diri maka kita pasti akan ditinggikan, tetapi jika kita sombong pasti akan jatuh dan hidup tidak bahagia. Karena merendahkan diri itu merupakan hukum, maka Tuhan pasti akan meninggikannya dan membuat hidupnya berbahagia. Adapun ciri-ciri orang sombong adalah: Pertama, orang sombong adalah seorang yang jarang berdoa, karena orang yang jarang berdoa bukan persoalan sempat atau tidak sempat tetapi persoalan penting atau tidak penting. Orang yang menganggap doa tidak penting adalah orang sombong karena itu pasti jarang berdoa, tetapi seorang yang rendah hati pasti suka berdoa.
Kedua, orang sombong adalah seorang yang tidak mau dengar nasihat, yang selalu merasa dirinya lebih baik, paling sempurna, karenanya merasa tidak perlu lagi dinasihati. Ketiga, orang sombong adalah seorang yang tidak bisa menghargai orang lain. Orang sombong selalu merasa diri benar dan orang lain salah, saya baik dan orang lain tidak baik, saya rohani dan orang lain duniawi. Hams kita sadari, setiap kita mempunyai kekurangan atau kelebihan karena itu janganlah sombong, dan kesombongan merupakan kejahatan terbesar. Seorang yang rendah hati pasti akan ditinggikan Tuhan.
4. Lukas 6: 29-30; Hukum Kasih. Hukum kasih ini berbeda dengan sekedar hukum keadilan, jadi bukan melihat sesuatunya adil atau tidak, benar atau salah. Tetapi kasih membuat kita dapat menerima segala sesuatu sebagai suatu keadilan, sementara hukum keadilan berkata: gigi ganti gigi, mata ganti mata, kamu berbuat jahat maka aku membalas dengan kejahatan pula. Sementara kasih akan membalas kejahatan dengan kebaikaa, membuat kita dapat menerima segala sesuatunya, karena kasih selalu berpikir positif.
5. Matius 6:14-15; Hukum Pengampunan. Semua kita bisa salah, karena itu hidup ini akan terasa berat jika kita salah, orang lain tidak bisa mengampuni, dan orang lain salah kita tidak dapat mengampuni. Apalagi sampai jadi dendam, hidup dalam kebencian, menyimpan kepahitan, yang rugi dan menderita adalah diri kita sendiri dan mustahil untuk dapat hidup berbahagift.

Kesimpulan
Jadi, bahagian tidaknya hidup ini tergantung pada pribadi kita masing-masing, dan sangat ditentukan bagaimana kita berinteraksi dengan sesame.. Karena itu terapkanlah dalam hidup prinsip hukum interaksi yaitu: hukum Ekuilitas, hukum tabur-tuai, hukum kerendahan hati, hukum kasih dan hukum pengampunan. Orang sombong, orang kasar, orang jahat dan tidak menyenangkan pasti kita jumpai, tapi itu bukan berarti menjadi alasan untuk kita tidak bahagia. Bahagia tidaknya kita sangat ditentukan bagainiana cara kita berinteraksi dengan sesama, jika interaksi kita baik akan membuat kita dapat berjalan dalam kehendak Tuhan yang menuntun kita hidup berkemenangan dan dalam damai sejahtera Allah.




date Minggu, 30 Januari 2011

0 komentar to “KEBAHAGIAAN TERGANTUNG PADA SAYA (16/01/2011)”

Leave a Reply: