Matius 5:43-48
Kualitas hidup orang benar berbeda dengan kualitas hidup orang-orang dunia. Kalau orang dunia membenci musuh-musuh mereka, namun orang percaya harus mengasihi, mengampuni, dan berdoa untuk orang-orang yang telah menganiaya mereka. Jadi, antara orang Kristen dengan orang-orang dunia dari ajarannya saja sudah kelihatan sangat berbeda kualitasnya. Hidup Kristen tidak mengenal istilah membalas kejahatan dengan yang jahat, tidak mengenal istilah gigi ganti gigi, mata ganti mata, tapi balaslah kejahatan dengan kebaikan, dan dikatakan: 'karena dengan demikianlah kamu menjadi anak-anak Bapamu yang di Sorga'. Hidup mengasihi baik sesama dan bahkan terhadap orang yang menganiaya kita, akan membuat kita dapat hidup dalam damai sejahtera dan melimpah-limpah dengan sukacita, sebaliknya seorang yang hidup dalam kebencian dan hatinya penuh dengan kejahatan, tidak pernah merasa tenang, tenteram dan damai dalam hidupnya, hatinya selalu gundah gulana.
Itulah sebabnya Alkitab mencatat, 'orang yang hatinya bersih maka jalannya lurus', bahkan seorang yang bersih hatinya jiwanya akan tenang, ia percaya bahwa Allah selalu memberikan yang terbaik bagi anak-anak-Nya, sehingga olehnya ia dapat hidup dalam berkat-berkat Tuhan.
Di dalam ayat-ayat pembacaan ini ada sebuah kalimat yang menarik dan perlu kita pelajari, yaitu terdapat di dalam ayat ke 47, pada kalimat yang berbunyi, 'apakah lebihnya dari pada perbuatan orang lain? Bukankah orang yang tidak mengenal Allahpun berbuat demikian?' dari pertanyaan Tuhan Yesus ini ada beberapa hal menarik yang perlu kita pahami, karena sebagai orang percaya kualitas kita harus lebih baik dari orang lain, kita harus berbeda dengan orang-orang duniawi.
Salah satu contoh kualitas hidup yang berbeda dari yang lainnya yaitu kehidupan Musa, ia seorang yang lembut hatinya (Bil. 12:3), begitu juga dengan Daniel dan rekan-rekannya, punya standar hidup yang berbeda dari yang lainnya (Dan. 1:20). Demikian juga dengan kita, Tuhan menuntut agar kualitas hidup kita harus berbeda dari yang lainnya, bukan sekedar menjadi orang baik, rajin ke gereja, rajin baca Alkitab, tetapi harus punya kualitas hidup yang tinggi. Pertanyaannya, mengapa Tuhan menghendaki orang percaya harus berbeda dari yang lainnya? Jawaban adalah:
1. Yohanes 17: 14-16; Hidup kita harus berbeda/perbuatan kita harus lebih baik, Karena kita bukan berasal dari dunia ini.
Dan jika kita ada di dunia ini karena kita membawa misi, dan misi yang kita bawa itu adalah:
(1) untuk membawa terang, Alkitab mencatat 'bangkitlah dan menjadi terang karena terangmu sudah terbit' karena kegelapan sedang menguasai bumi. Dan kegelapan itu sendiri bicara tentang penderitaan, kebingungan, ketidak pastian, karena itu kita harus menyampaikan terang yang ada pada kita pada setiap orang supaya mereka menemukan kehidupan di dalam kebenaran.
(2) untuk membawa damai, karena dunia hari-hari ini adalah dunia yang penuh dengan kejahatan, orang-orang saling membenci, berlaku tidak adil, dsb.
(3) untuk membawa kepastian, sebab di dalam Kristus semuanya pasti, sorga pasti, kemenangan pasti, berkat-berkat pasti. Betul hidup Kristen tidak terlepas dari masalah, tapi kita punya kepastian karena Kristus Tuhan tidak pernah meninggalkan dan membiarkan kita sendirian, dan la pasti memberikan kemenangan pada kita tepat pada waktunya. Dalam II Kor. 10:3-4 dikatakan, 'memang kami masih hidup di dunia, tetapi kami tidak berjuang secara duniawi', demikian jugalah hendaknya sikap yang kita ambil.
2. Matius 5: 16; Hidup kita harus berbeda/perbuatan kita harus lebih baik, Karena kesaksian kita harus dibuktikan melalui perbuatan kita.
Yakobus mengatakan; 'iman tanpa perbuatan pada hakekatnya mati', jadi artinya kesaksian kita harus dimeteraikan atau diteguhkan dengan perbuatan kita. Kesaksian kita bisa dibantah,
diserang, ditertawakan dan ditolak orang, tetapi perbuatan baik kita tidak ada yang dapat membantahnya, siapapun dia akan menerimanya baik secara langsung dan terang-terangan maupun secara tidak langsung atau diam-diam. Alkitab mencatat, 'orang melihat perbuatanmu dan mempermuliakan Allah'.
Minggu, 16 Januari 2011